This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 04 Januari 2020

Tentang Akhlak

Kalau engkau mau buah, tunggu buah itu matang. Jangan petik jika belum matang. Itu tidak berakhlak namanya. Pun jika ada pohon, di sampingnya ada lubang (mohon maaf) jangan buang air kecil disitu. Barangkali ada semut yang sedang musyawarah di dalamnya😁 Hehe. Sederhana sekali perumpamaan tentang akhlak. Ma syaa Allah 😊 

#30haribercerita #30HBC2004

Jumat, 03 Januari 2020

Menetap atau Pindah?

Aku baru aja baca feed instagramnya Mbak Oki Setiana Dewi yang salah satu isinya seperti ini:
Some people can stay in your heart but not in your life.

Aku sangat menyadari hal ini benar adanya. Kita bertemu dengan seseorang, kemudian berkenalan tapi tidak semua akan menetap bersama kita. Teman-teman semasa sekolah, masa kecil, teman kampus. Mereka bergerak mengikuti alur kehidupan mereka masing-masing. Daaannn...., kita tidak bisa memaksakan mereka untuk tetap stay dengan kita.

Aku bersyukur,
Atas orang-orang yang pernah hadir dalam kehidupanku. Kedatangan mereka bermacam-macam. Ya, bermacam-macam. Kenapa?

Karena dari mereka ada yang datang bak seorang guru yang memberikan pelajaran, ada yang menawarkan menjadi teman dan ada pula yang berhasil memenangkan hati. Aku tidak menyesali keberadaan mereka. Pernah ada yang menasihati di kala ramai. Alhamdulillah..., aku mampu menerimanya. Padahal Ibnu Rajab al Hambali rahimahullah berkata: 
“Apabila para salaf hendak memberikan nasehat kepada seseorang, maka mereka menasehatinya secara rahasia. Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja maka itulah nasehat. Dan barangsiapa yang menasehatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya.” (Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam, halaman 77).  sumber: 
https://shahihfiqih.com/mutiara-salaf/nasehat-dan-adab-menyampaikannya/
So, i just smile when she speaks about my mistakes. 

Melemparkan dengan senyuman. Bukan berarti meremehkan. Hanya berusaha menghindar dari perdebatan dan berkaca diri bahwa boleh jadi ada sesuatu dalam diri yang harus dibenahi.

Aku pun bersyukur. 
Dipertemukan dengan mereka yang menawarkan diri sebagai teman. Menjadi tempat berbagi saat senang maupun sedih. Menjadi ruang bercerita. Teman berfoto ria. Teman seperjalanan. Alhamdulillah, Allah menghadirkan mereka dalam kehidupan. Membersamai saat kekalahanku dalam suatu tujuan. Menyemangati ketika mulai ringkih. I wish you are always in a goodness, Guys.

Aku pun tak lupa beryukur. 
Pada mereka yang mampu memenangkan hati. Terimakasih, sempat menghadirkan diri dalam kehidupan. Membuat senyum di wajah selalu mengembang. Barangkali memang belum jalannya. Ada banyak hal yang sama-sama harus kita raih. Ada sesuatu yang lebih prioritas. Atau barangkali, perbedaan frekuensi yang mengharuskan cerita itu usai. Melalui ini aku belajar, untuk tidak buru-buru menghadirkan hati untuk hal itu. Selamat berlayar kembali. Hingga dirimu benar-benar mantap berlabuh pada satu tujuan.

It is real.
Beberapa orang bisa menetap dalam hatimu, tapi tidak di hidupmu.

#30haribercerita #30HBC2003

Rabu, 01 Januari 2020

Kekuatan Keyakinan

Ada banyak cara Allah mengundang hamba-Nya ke suatu tempat yang di inginkan. ⁣⁣
⁣⁣
Saya seringkali melihat Masjid Istiqlal ketika siaran solat idul fitri maupun solat Jum'at di TVRI. Ya, hanya di televisi. Saya selalu berdecak kagum melihat masjid terbesar se-Asia Tenggara itu. Hanya bergumam dalam hati, "Semoga suatu hari saya bisa kesana."

Hampir tiap kali siaran solat Jum'at di TVRI tak terlewatkan untuk saya saksikan. "Kapan saya bisa menjejakkan kaki di sana?" Kalimat itu yang selalu terucap di bibir. ⁣⁣

Minggu ketiga di bulan Februari saya mendapatkan informasi Tabligh Akbar di Masjid Istiqlal. Keinginan yang sudah menggebu-gebu tak bisa lagi tertahan. "Saya harus berangkat." tekad saya dalam hati. Screenshot info tersebut sudah saya send ke teman dekat. Berharap dia juga ingin ikut.⁣⁣
⁣⁣
Saya menunggu kabar sekitar lima belas menit.⁣⁣
⁣⁣
Qadarullah, setelah saya memberikan kabar itu. Dia sekeluarga justru mengajak berangkat kesana dengan menggunakan mobil pribadi. Ya Allah, malam itu saya sangat bahagia. Impian saya menghadirkan diri di sana segera terwujud.⁣⁣

Jam 6 pagi saya berangkat. Berbekal nasi bungkus yang juga sudah saya siapkan selepas subuh. Pun izin orangtua yang tidak saya lewatkan. Mereka yang paling tahu salah satu keinginan saya. Sebab beberapa kali ketika melihat Masjid Istiqlal di televisi, saya selalu bilang ke mereka, "Saya ingin sekali ke sana."

Sekitar pukul 08.00 saya sampai di sana.
⁣⁣
Tempat parkir yang penuh membuat mobil teman saya harus terparkir cukup jauh dari masjid. Kami harus berjalan lagi sekitar lima belas menit. Memang ini bukan pertama kalinya saya datang ke Jakarta. Tapi, saya selalu punya daya tarik sendiri dengan tata kota ini. Di tengah jalan -saking ingin cepat sampainya- saya malah kesandung pembatas jalan (efek mata meleng hehe). Alhasil, tawa renyah pun keluar dari teman saya. 

Dan setelah berjalan lima belas menit. Taraaaa. Alhamdulillah. Ma syaa Allah. Impian saya terwujud di depan mata. 


Note: ini picture via google 

Ada banyak cara Allah mengundang hamba-Nya ke suatu tempat yang di inginkan. Bahkan tanpa mengeluarkan biaya sepersenpun. Tanpa bingung harus menggunakan transportasi apa. Hanya duduk manis dan sepanjang jalan cuma meringis dalam hati. "Ya Allah, betapa kecil diri ini. Betapa lemah diri ini. Engkau Maha Besar. Engkau Maha Baik."⁣⁣
⁣⁣
Sejak saat itu saya percaya dengan kekuatan keyakinan, pikiran dan doa. Dengan kita membicarakan sebuah keinginan pun sudah bisa menjadi doa. ⁣⁣
⁣⁣
Saya memasuki lorong-lorong di Masjid Istiqlal. Saya berasa mimpi. Masjid yang sejak dulu hanya bisa saya nikmati keindahannya lewat pembicaraan banyak orang. Masjid yang sejak dulu hanya bisa saya nikmati kemegahannya lewat siaran televisi. Kini keindahannya, kemegahannya hadir di depan mata saya. ⁣⁣
⁣⁣
Ma syaa Allah. Rumah-Mu begitu indah dan megah. ⁣⁣
⁣⁣
Tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya jika kita yakin.⁣⁣

Allah selalu punya cara mengundang hamba-Nya ke suatu tempat yang diinginkan.

Kita hanya perlu percaya. 

Laa haula walaa quwwata illaa billah

Ya Allah, Ya Kabir, terimakasih. 

#30haribercerita #30HBC2001