Jumat, 03 Januari 2020

Menetap atau Pindah?

Aku baru aja baca feed instagramnya Mbak Oki Setiana Dewi yang salah satu isinya seperti ini:
Some people can stay in your heart but not in your life.

Aku sangat menyadari hal ini benar adanya. Kita bertemu dengan seseorang, kemudian berkenalan tapi tidak semua akan menetap bersama kita. Teman-teman semasa sekolah, masa kecil, teman kampus. Mereka bergerak mengikuti alur kehidupan mereka masing-masing. Daaannn...., kita tidak bisa memaksakan mereka untuk tetap stay dengan kita.

Aku bersyukur,
Atas orang-orang yang pernah hadir dalam kehidupanku. Kedatangan mereka bermacam-macam. Ya, bermacam-macam. Kenapa?

Karena dari mereka ada yang datang bak seorang guru yang memberikan pelajaran, ada yang menawarkan menjadi teman dan ada pula yang berhasil memenangkan hati. Aku tidak menyesali keberadaan mereka. Pernah ada yang menasihati di kala ramai. Alhamdulillah..., aku mampu menerimanya. Padahal Ibnu Rajab al Hambali rahimahullah berkata: 
“Apabila para salaf hendak memberikan nasehat kepada seseorang, maka mereka menasehatinya secara rahasia. Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja maka itulah nasehat. Dan barangsiapa yang menasehatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya.” (Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam, halaman 77).  sumber: 
https://shahihfiqih.com/mutiara-salaf/nasehat-dan-adab-menyampaikannya/
So, i just smile when she speaks about my mistakes. 

Melemparkan dengan senyuman. Bukan berarti meremehkan. Hanya berusaha menghindar dari perdebatan dan berkaca diri bahwa boleh jadi ada sesuatu dalam diri yang harus dibenahi.

Aku pun bersyukur. 
Dipertemukan dengan mereka yang menawarkan diri sebagai teman. Menjadi tempat berbagi saat senang maupun sedih. Menjadi ruang bercerita. Teman berfoto ria. Teman seperjalanan. Alhamdulillah, Allah menghadirkan mereka dalam kehidupan. Membersamai saat kekalahanku dalam suatu tujuan. Menyemangati ketika mulai ringkih. I wish you are always in a goodness, Guys.

Aku pun tak lupa beryukur. 
Pada mereka yang mampu memenangkan hati. Terimakasih, sempat menghadirkan diri dalam kehidupan. Membuat senyum di wajah selalu mengembang. Barangkali memang belum jalannya. Ada banyak hal yang sama-sama harus kita raih. Ada sesuatu yang lebih prioritas. Atau barangkali, perbedaan frekuensi yang mengharuskan cerita itu usai. Melalui ini aku belajar, untuk tidak buru-buru menghadirkan hati untuk hal itu. Selamat berlayar kembali. Hingga dirimu benar-benar mantap berlabuh pada satu tujuan.

It is real.
Beberapa orang bisa menetap dalam hatimu, tapi tidak di hidupmu.

#30haribercerita #30HBC2003

0 komentar:

Posting Komentar